Enaknya Jadi Make-up Artist, Bisa dapat Puluhan Juta Rupiah dalam Sehari

Tidak semua orang piawai mempercantik wajahnya dengan riasan. Diperlukan teknik-teknik khusus untuk mengetahui karakter wajah setiap individu untuk kemudian mentransformasikannya jadi lebih menarik dan enak dipandang. Untuk itulah profesi make-up artist dibutuhkan.

Semakin ahli dan dikenal, fee seorang penata rias pun bisa makin tinggi. Tapi ‘harga tinggi’ itu tidak serta merta langsung mereka dapatkan. Beberapa make-up artist ternama pernah mengawali karirnya dari bawah dengan bayaran minimal. Seperti Bubah Alvian, penata rias yang pernah dipercaya menangani proyek America’s Next Top Model ini mengaku fee pertamanya sebagai penata rias sebesar Rp 50 ribu.

“Fee pertamakali Rp 50 ribu (per orang) di Jember tahun 2006. Make up untuk fashion show. Kadang malah juga nggak ada fee,” ujar pria berusia 27 tahun ini.

Lain lagi dengan Ryan Ogilvy yang mendapat bayaran pertama sebesar Rp 100.000 – Rp 150.000 untuk satu orang. Kala itu, Ryan mengaku untuk menempuh perjalanan menuju tempat klien ia masih menumpang bajaj dan angkot. Marlene Hariman juga mengaku bayaran yang ia peroleh ketika pertamakali jadi make up artist adalah Rp 150 ribu untuk make up dan rambut.

Setelah bertahun-tahun menggeluti profesi ini dan mengantongi banyak pengalaman, fee yang diperoleh Bubah, Ryan dan Marlene pun lebih besar. “Tentu, semakin besar nama pasti fee akan semakin naik,” tutur Marlene.

Kini Bubah mematok range untuk jasa make-up nya mulai dari Rp 1 jutaan untuk personal. Namun bisa jadi lebih mahal bila konsep riasannya cukup sulit dan rumit, serta perlu ketelitian tinggi.

“Pernah sekali make up untuk wedding Rp 7 juta sampai Rp 10 juta, bisa juga di bawah itu,” jelas Bubah.

Sementara Ryan mengaku bayaran yang dipatoknya untuk make up perorangan mulai dari Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta. Untuk keperluan rias pernikahan, mulai dari RP 10-20 juta. Berbeda lagi dengan proyek komersial seperti iklan atau video klip, bayaran yang diperoleh antara Rp 10-20 juta untuk satu hari shoot. Sedangkan Marlene mengatakan pernah menerima bayaran paling besar Rp 20 juta untuk wedding make-up.

Namun bagi Ryan, harga hanyalah bentuk penghargaan atas profesinya secara fisik. Menurutnya, semua hal bukan selalu tentang uang tapi yang lebih penting adalah, ia bekerja untuk memperoleh kebahagiaan. Yaitu bahagia ketika dirinya berhasil menciptakan karya seni dan mempercantik orang lain dengan tangannya sendiri.

“Ada nilai yang lebih mahal daripada uang,” tutur pria kelahiran Pontianak yang hobi traveling dan membaca itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×

Haloo!..

Jika ada yang ingin anda tanyakan,

silahkan chat Tim kami..

× Ada pertanyaan?